Jika Anda memiliki dana lebih, Anda akan menginvestasikannya ke mana, trading atau investasi? Trading dan penanaman modal adalah istilah yang sering digunakan dalam pembahasan terkait keuangan. Namun ada perbedaan trading dan investasi signifikan yang harus diketahui, agar Anda bisa memilih pengelolaan finansial terbaik.
Tujuan utama dari keduanya memang mendapatkan profit, hanya saja metode kerja hingga waktunya berbeda. Oleh karena itu, pahami apa perbedaan trading dan investasi melalui 5 faktor berikut.
1. Definisi
Deskripsi: Trading sebagai perdagangan sekuritas dalam bentuk barang maupun jasa yang termasuk dalam dasar-dasar ekonomi.
Sebelum memutuskan mana yang terbaik, pertama pahami dulu apa yang dimaksud dengan trading dan penanaman modal. Trading artinya perdagangan sekuritas dalam bentuk barang maupun jasa. Aktivitas ini termasuk dalam dasar-dasar ekonomi.
Namun pada konteks keuangan, trading cenderung mengacu pada aktivitas penjualan dan pembelian sekuritas seperti forex. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan profit dalam waktu singkat melalui pembelian lalu penjualan aset secara cepat.[1]
Sedangkan penanaman modal merupakan proses untuk meraih profit dalam periode waktu yang lebih lama. Seorang investor akan menanamkan modal pada berbagai instrumen, seperti saham, properti, atau obligasi.
Penanaman modal bertujuan untuk meraih profit melalui kenaikan nilai atau dividen. Selain itu, penanaman modal juga melibatkan pengeluaran dana untuk membeli sekuritas bernilai maupun pengembangan produksi.
2. Tujuan dan Waktu
Perbedaan trading dan investasi selanjutnya terlihat dalam hal sasaran serta periode waktunya. Trading bertujuan meraih profit dalam periode pendek, bahkan hanya hitungan menit atau jam saja mengikuti pergerakan pasar.
Umumnya, seorang trader melakukan transaksi jual beli instrumen keuangan secara aktif serta intensif, bahkan lebih sering mengoptimalkan profit dari variasi harga yang kecil. Tujuannya agar meraih profit dalam periode pendek, tetapi harus selalu memantau pasar.
Berbeda dari penanaman modal yang fokusnya pada sasaran periode panjang supaya nilai sekuritas bisa bertumbuh seiring waktu berlalu. Investor umumnya memilih sekuritas dengan potensi pertumbuhan jangka panjang, seperti properti.
Tentu saja penanaman modal lebih berguna dalam periode lama, terutama risikonya relatif kecil daripada trading. Bahkan investor bisa santai tanpa berpengaruh oleh fluktuasi pasar periode singkat.
3. Prinsip
Dasar trading yaitu membeli dan menjual, yang mana trader melakukan membeli sekuritas serta menjualnya dalam periode singkat.[2] Tujuannya yaitu meraih profit dari perbedaan harga penjualan serta pembelian dalam periode yang sangat cepat.
Seorang trader sering memanfaatkan beragam cara guna mengantisipasi fluktuasi harga serta meraih profit optimal. Ini sebabnya, kegiatan tersebut terkesan lebih dinamis serta penuh tekanan.
Prinsip ini menjadi salah satu beda trading dan investasi yang utama. Penanaman modal berprinsip beli dan tahan yaitu membeli instrumen keuangan lalu menahannya untuk jangka waktu tertentu.
Investor akan menahan sekuritas tersebut hingga target profit tercapai dalam waktu bervariasi. Hal ini karena penanaman modal lebih mengutamakan pengelolaan risiko dan perencanaan yang matang untuk periode lama.[3]
4. Pertumbuhan Modal
Bedanya trading dan investasi lainnya yaitu dari segi pertumbuhan modal. Trading lebih fokus mengutamakan profit singkat dengan analisis dan pengambilan keputusan yang akurat setiap transaksi.
Sehingga modal trading lebih cepat berkembang jika penerapan analisis pasar serta strategi efektif. Namun risiko trading tergolong tinggi karena fluktuasi harga cepat dan sulit diprediksi, maka trader harus siap menghadapi segala kemungkinan.
Penanaman modal justru terfokus pada pengembangan dana periode panjang dengan risiko relatif kecil. Umumnya seorang investor akan mengalokasikan dana buat pembelian sekuritas yang nilainya dapat bertumbuh seiring waktu.
Hal ini karena fokus utamanya adalah menciptakan passive income serta meningkatkan kekayaan secara stabil dalam periode panjang. Investor akan menekan pertumbuhan dana yang konsisten serta berkelanjutan.
5. Risiko
Trading punya risiko lebih besar karena harga aset bisa berfluktuasi dengan cepat. Kristin McKenna dari via Forbes bahkan menyatakan trading bisa dianalogikan seperti gambling, karena biasanya naik turun.[4] Seorang trader wajib bergerak penuh pemikiran jika tidak ingin kehilangan banyak uang dalam periode pendek.
Sedangkan penanaman modal yang mengutamakan profit periode panjang punya risiko relatif rendah. Hal ini mengingat seorang investor berfokus pada sekuritas yang stabil serta berpotensi berkembang seiring waktu demi meminimalkan perubahan harga.
Jadi, lebih baik trading atau investasi? Bergantung dari pertimbangan Anda berdasarkan kelima faktor di atas. Jika tertarik dengan profit cepat lalu siap menghadapi risiko besar, maka trading adalah opsi tepat. Namun, penanaman modal adalah opsi yang cocok jika Anda memilih profit stabil dalam periode lama, dengan risiko yang cenderung kecil.
Nah, setelah mengenal perbedaan trading dan investasi lalu Anda memutuskan untuk berinvestasi properti, maka Altuzs adalah pilihan terbaik. Altuzs merupakan platform fractional ownership yang memanfaatkan teknologi inovatif untuk mengoptimalkan investasi properti. Mari berinvestasi properti aman dan nyaman dengan harga terjangkau, mulai dari Rp100.000 saja!
Referensi:
- Investopedia (2023). What Is a Trader, and What Do Traders Do? https://www.investopedia.com/terms/t/trader.asp#toc-trading-strategies
- ZipRecruiter. What Is a Trader and How to Become One. https://www.ziprecruiter.com/career/Trader/What-Is-How-to-Become
- Forbes (2024). Investing For Beginners: Get Your Money Working For You! https://www.forbes.com/sites/melissahouston/2024/02/09/investing-for-beginners-get-your-money-working-for-you/
- Forbes (2021). Trading Vs. Investing: Which Is Better For Long-Term Goals? https://www.forbes.com/sites/kristinmckenna/2021/04/26/trading-vs-investing-which-is-better-for-long-term-goals/
Leave a Reply