Fractional Ownership Adalah: Konsep, Manfaat, dan Risiko dalam Investasi Properti

Fractional ownership adalah konsep kepemilikan bersama suatu aset, di mana beberapa individu memiliki bagian tertentu dari aset tersebut. Model ini sering diterapkan dalam investasi properti, di mana beberapa investor membeli sebagian kepemilikan atas properti yang sama dan berbagi keuntungan yang dihasilkan, seperti pendapatan sewa atau apresiasi nilai aset.

fractional ownership

Cara Kerja Fractional Ownership

Dalam fractional ownership, properti dipecah menjadi beberapa bagian kepemilikan yang dapat dibeli oleh berbagai investor. Setiap investor memiliki proporsi kepemilikan yang sesuai dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Keuntungan dan tanggung jawab, termasuk perawatan dan pajak, dibagi secara proporsional di antara para pemilik.

Sebagai contoh, jika properti bernilai Rp1 miliar dibagi menjadi 10 bagian dan setiap bagian dijual seharga Rp100 juta, maka setiap investor yang membeli satu bagian akan memiliki 10% kepemilikan properti tersebut.

Manfaat Fractional Ownership dalam Investasi Properti

1. Akses Investasi Properti dengan Modal Terjangkau Fractional ownership memungkinkan investor untuk memiliki properti dengan modal yang lebih rendah dibandingkan membeli properti secara penuh.

2. Diversifikasi Portofolio Investor dapat berinvestasi di beberapa properti yang berbeda dengan dana yang sama, sehingga dapat mengurangi risiko.

3. Potensi Keuntungan dari Sewa dan Apresiasi Aset Pemilik dapat memperoleh pendapatan pasif dari pendapatan sewa properti serta potensi peningkatan nilai properti di masa depan.

4. Kepemilikan Sah yang Jelas Setiap investor memiliki dokumen legal yang menyatakan hak kepemilikan atas bagian properti tersebut.

Risiko Fractional Ownership

1. Likuiditas Terbatas Properti dengan fractional ownership biasanya tidak dapat dijual dengan cepat dibandingkan saham atau reksa dana.

2. Pengelolaan Properti Tergantung pada pihak pengelola, jika tidak profesional, properti dapat dikelola dengan buruk sehingga mempengaruhi nilai investasi.

3. Potensi Konflik Antar Pemilik Karena kepemilikan bersama, ada potensi perbedaan pendapat di antara para investor terkait keputusan pengelolaan properti.

Fractional Ownership vs. Crowdfunding Properti

Meski mirip, fractional ownership berbeda dengan crowdfunding properti. Crowdfunding biasanya melibatkan banyak orang yang mendanai proyek pengembangan properti, sedangkan fractional ownership lebih menekankan kepemilikan langsung atas aset yang sudah ada.

Referensi:

  1. Otoritas Jasa Keuangan (2023). Panduan Investasi Properti Berbasis Fractional Ownership. Diakses dari www.ojk.go.id
  2. Altuzs (2023). Fractional Ownership dalam Investasi Properti. Diakses dari www.altuzs.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *