
Ketika terjun ke dalam dunia saham, maka dividen adalah hal yang pasti Anda harapkan. Selagi menunggu momentum penyerahannya, Anda sebaiknya tahu dulu cara menghitung dividen saham yang benar. Dengan begitu, Anda akan memperoleh gambaran besaran imbal hasil yang akan didapatkan nanti.
Jika baru masuk ke dunia saham, jangan khawatir jika cara menghitungnya ribet. Sebenarnya mudah, asalkan paham dasarnya. Nah, untuk membantu Anda, di bawah ini sudah kami rangkumkan semua tahapan dan contoh perhitungannya dengan jelas.
Memahami Konsep Dasar Dividen
Pertama, mari pahami dulu sejumlah konsep dasar dalam dunia investasi ini sebelum Anda mempraktikan cara hitung dividen saham yang benar. Secara umum ada dua konsep penting, yaitu:
1. Dividen per Saham (DPS)
DPS merupakan pembagian laba atau untung dari perusahaan (emiten) bagi para investor dengan mempertimbangkan jumlah saham yang mereka miliki. Jadi, besaran dividen tergantung dari besar kecilnya saham di emiten tersebut.
Cara perhitungan DPS ini pun lebih mudah, karena penghitungannya berdasarkan dividen dari setiap saham. Di mana pemberian laba kepada investor ini jumlahnya sebanding dengan total lembar saham yang mereka punya.
Rumus sederhananya adalah: total dividen : jumlah saham beredar
Misalnya perusahaan A mempunyai laba Rp1 miliar dan dividennya adalah 20% dengan total saham beredar sebanyak satu juta lembar. Dengan begitu, total dividen dari satu miliar adalah Rp200 juta (20% dari 1 miliar)
Kemudian cari DPS dengan membagi Rp200.000.000/ 1.000.000 lembar saham. Sehingga hasil DPS-nya adalah Rp200 per lembar.
Setelah itu, Anda bisa mengalikannya dengan jumlah lembar saham yang dimiliki.
2. Yield Dividen
Sementara itu, dividen saham yield adalah tingkat laba yang perusahaan berikan kepada investornya. Dengan yield dividen ini perusahaan bisa menginformasikan berapa total dividen dalam setahun.
Hal ini akan mempermudah pemegang saham tahu seberapa besar pengembalian yang ia beri dan terima. Bentuknya biasanya dalam persen, supaya perhitungan lebih mudah.
Cara menghitung yield dividen adalah dividen per saham : harga saham di pasar x 100%.
Misalnya perusahaan punya DPS sebanyak Rp350 per saham di akhir 2023 lalu. Sementara harga sahamnya hari ini Rp78.500 per lembar.
Dengan begitu total yield dividen yang pemegang saham dapatkan adalah:
Rp350 : 8.500 x 100% = 4,11%
Artinya, yield dividen perusahaan A adalah sebanyak 4,11%.
Cara Menghitung Dividen Tahunan
Langkah untuk menghitung dividen saham BCA atau perusahaan lainnya per tahunnya antara lain:
1. Dividen Per Saham (DPS)
Rumus perhitungan DPS adalah:
(DPS) = Jumlah Dividen yang dibayarkan ÷ Jumlah Lembar Saham
Sementara itu, untuk menemukan jumlah dividen yang dibayarkan, rumusnya adalah laba bersih x dividend payout ratio. Besaran dividend payout ratio ini tergantung pada ketetapan perusahaan.
2. Yield Dividen
Jika ingin menghitung yield dividend, gunakanlah rumus:
Yield Dividen = Dividen Per Saham ÷ Harga Saham.
3. Dividen Tahunan
Apabila perusahaan membayarkan dividennya beberapa kali setahun, maka Anda bisa menjumlahkan perolehan masing-masing periode untuk menemukan nominalnya.
Contoh Menghitung Dividen
Beberapa contoh soal menghitung dividen yang bisa Anda ikuti antara lain:
Contoh 1: Menghitung Dividen Tunai
Berdasarkan RUPS di PT C, laba bersih perusahaan mereka adalah sebanyak Rp2.000.000.000. Sementara itu bahwa dividen payout ratio sebesar 20% dan jumlah saham yang beredar sebanyak 2.000.000 lembar. Di sisi lain, Andi memiliki saham sebanyak 200.000 lembar.
Berarti, informasi yang perlu Anda ketahui adalah:
- Laba bersih PT C adalah Rp2.000.000.000
- Dividen payout ratio adalah 20%
- Total lembaran saham yang beredar adalah 2.000.0000
- Saham Andi adalah 200.000
Lalu langkah pertama dalam cara menghitung dividen tunai adalah mencari jumlah dividen yang dibayarkan lebih dulu.
Berarti, Rp2.000.000.000 x 20% = Rp400.000.000
Setelah itu, cari DPS atau dividen tunainya:
Rp400.000.000 : 2.000.0000 lembar saham = Rp200 per lembar saham
Dengan begitu, dividen tunai per sahamnya adalah Rp200. Lalu jika Andi ingin mencari tahu total DPS miliknya, maka Rp200 x 200.000 = Rp40.000.000
Contoh 2: Menghitung Yield Dividen
Misalnya PT C akan membayarkan Rp200 untuk dividen per sahamnya, di mana harga sahamnya adalah Rp5.000/lembar.
Maka cara menghitung yield dividend tersebut: Rp200 : Rp5.000 = 0,04. Lalu kalikan dengan 100. untuk menemukan persentasenya. Artinya yield dividend tersebut adalah 4%.
Analisis untuk nilai yield dividend ini penting bagi investor karena dapat membantu mengecek seberapa banyak pengembalian per rupiah dari yang Anda investasikan dan terima dari dividen tersebut.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Dividen
Dividen jumlahnya bisa berbeda-beda dari waktu ke waktu, karena ada sejumlah faktor yang mempengaruhi, yaitu:
1. Kebijakan Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki kebijakan tersendiri mengenai pembagian dividen, karena menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan perusahaan. Tidak selalu saklek, kebijakan tersebut akan dibahas bersama oleh perusahaan dengan pemegang saham melalui RUPS.
2. Kinerja Keuangan
Besaran dividen yang akan terima juga bergantung dari kinerja keuangan atau laba perusahaan di periode pembagian. Oleh karena itu, jika laba perusahaan besar, maka dividennya akan lebih tinggi, begitu juga sebaliknya.
3. Kondisi Pasar
Keadaan pasar sudah pasti memberikan pengaruh pada perusahaan, baik itu berdampak baik atau tidak. Kedua dampak ini nantinya pasti memberikan pengaruh dalam keputusan pembagian dividen, baik itu lebih banyak atau sedikit.
Keuntungan Memahami Perhitungan Dividen
Ketika tahu cara menghitung dividen, maka beberapa keuntungan yang akan Anda peroleh adalah:
- Mempermudah menemukan perusahaan yang memberikan dividen sebaik mungkin
- Mengetahui perkiraan besaran dividen yang akan Anda dapatkan
- Cek performa saham perusahaan
Setelah paham berbagai konsep dan perhitungan dividen saham, Anda juga bisa pertimbangkan untuk tambah jenis investasi lain agar untung lebih maksimal. Dari banyaknya pilihan, cobalah untuk investasi properti, karena potensi untungnya besar.
Bagi Anda yang tertarik, tapi belum punya modal untuk membeli aset properti secara penuh, maka sekarang ada solusi lain bernama fractional ownership. Dalam mode ini, Anda akan membeli aset bersama dengan investor lainnya, sehingga uang modal bisa lebih sedikit.
Layanan ini sudah tersedia di platform fractional ownership Altuzs. Di Altuzs, Anda bisa menanamkan modal awal mulai Rp100.000 saja, di mana aset yang Anda miliki bersama investor lain akan dikelola penuh oleh Altuzs.
Keamanan dan legalitas Altuzs pun terjamin karena telah menerima sejumlah sertifikat dan izin, yaitu:
- PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik )dari Kominfo
- AHU (Administrasi Hukum Umum) dari Kemenkumham
- SIUPMSE (Surat Izin Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik) dari Kemendag
- Lisensi BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)
Nah, karena modal awalnya yang murah, Anda bisa melakukan diversifikasi portofolio dengan menanamkan modal di beberapa aset. Sebagai platform tepercaya, Altuzs telah menyeleksi berbagai properti yang masuk secara ketat, demi menghindari scam dan potensi kecurangan lainnya.
Oleh karena itu, setelah mempraktikan cara menghitung dividen saham Anda, mari segera daftarkan diri sebagai investor di Altuzs, Klik di sini untuk informasi lebih lanjut!
Referensi:
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/dividend-per-share/
https://www.cermati.com/artikel/dividend-yield-pengertian-contoh-dan-cara-menghitungnya
https://snips.stockbit.com/investasi/dividen-yield-saham
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-dividen-saham/#Cara_Menghitung_Dividen
Leave a Reply