
IHSG turun 2,5% dalam sepekan, Bitcoin menembus level support kritis, portofolio kripto anjlok 15%. Notifikasi terus berdatangan, setiap kali dibuka hanya ada warna merah. Situasi ini bukan hanya dialami kamu, tapi ribuan investor ritel di Indonesia sedang merasakan tekanan yang sama.
Sementara saham dan kripto terus bergejolak, ada satu jenis aset yang justru tetap stabil dan menghasilkan pendapatan rutin.
Properti.
Masalahnya, siapa yang punya ratusan juta untuk beli properti di tengah portofolio yang sedang merah?
Kabar baiknya, sekarang kamu bisa mulai investasi properti produktif dengan modal yang jauh lebih kecil. Dapat passive income bulanan tanpa perlu pantau chart setiap jam.
Ketika Investasi Jadi Beban Mental
Saham dan kripto menawarkan potensi untung besar, tapi harganya bisa naik-turun 5-10% dalam sehari. Untuk kripto bahkan bisa lebih ekstrem. Setiap hari mata harus terus nempel di layar, takut ketinggalan momentum atau malah rugi makin dalam.
Fear Of Missing Out (FOMO) membuat kita terus cek harga. Notifikasi berbunyi, langsung buka aplikasi. Harga naik dikit, takut ketinggalan. Harga turun dikit, panik mau jual. Mental habis, kerjaan terganggu, bahkan waktu sama keluarga jadi berkurang karena pikiran terus ke chart.
Belum lagi faktor dari luar yang bikin situasi makin rumit. Keputusan politik global, regulasi dadakan, sentimen pasar yang berubah cepat. Semua hal ini bikin portofolio bergoyang keras. Banyak investor ritel, termasuk kamu mungkin, pernah mengalami hal serupa: beli pas harga tinggi, jual pas lagi turun.
Pola ini berulang terus. Saatnya punya aset yang lebih stabil untuk menyeimbangkan portofolio. Sesuatu yang tetap menghasilkan walau pasar lagi kacau.
Investasi Properti Produktif Sebagai Alternatif Stabil Saat IHSG Turun
Investasi properti produktif sering jadi pilihan favorit buat yang ingin portofolionya lebih tenang di tengah fluktuasi pasar. Ada alasan kuat di balik hal itu.
Properti produktif termasuk aset yang lebih stabil dibanding saham atau kripto. Nilainya tidak berubah setiap hari karena tidak dipengaruhi langsung oleh sentimen pasar. Selama properti itu berfungsi dan menghasilkan, nilainya tetap punya dasar yang kuat.
Selain potensi kenaikan harga di masa depan, properti produktif juga memberi passive income dari hasil sewa. Aliran kas bulanan ini bisa jadi penyeimbang keuangan, apalagi ketika pasar keuangan sedang menurun. Pendapatan datang secara rutin tanpa perlu jual aset atau pantau grafik setiap jam.
Harga properti di area strategis memang tinggi, sering kali sampai ratusan juta atau miliaran. Bagi banyak calon Co-Owner, modal sebesar itu jadi penghalang untuk mulai diversifikasi ke properti.
Sekarang ada solusi lewat konsep fractional ownership. Sistem ini memungkinkan beberapa orang memiliki satu properti produktif secara bersama, dengan mekanisme legal yang jelas. Masing-masing pemilik membeli porsi kepemilikan sesuai kemampuan, lalu menerima hasil sewa sesuai proporsinya.
Mengenal Altuzs dan Kepemilikan Bersama Properti Produktif
Altuzs adalah platform investasi yang memungkinkan kamu punya bagian dari properti produktif secara legal dan mudah.
Konsepnya disebut fractional ownership, yaitu kepemilikan bersama atas satu properti produktif. Setiap properti dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang bisa dibeli siapa pun sesuai kemampuan.
Kamu tinggal pilih properti yang tersedia di aplikasi, lalu beli porsi kepemilikan sesuai dana yang kamu punya. Setelah itu, kamu akan mendapatkan bagian hasil sewa setiap bulan sesuai besarnya porsi kepemilikan.
Berbeda dari beli properti biasa yang butuh waktu lama untuk dijual, kepemilikan di Altuzs lebih fleksibel. Kalau perlu dana cepat, porsi yang kamu miliki bisa dijual lagi kapan saja.
Semua informasi seperti lokasi, kondisi bangunan, potensi hasil sewa, dan legalitas sudah ditampilkan dengan transparan di platform. Jadi kamu bisa cek dulu sebelum memutuskan investasi.
Pengelolaan properti juga ditangani langsung oleh tim Altuzs. Mulai dari mencari penyewa, merawat bangunan, sampai mengurus administrasi. Kamu tinggal nikmati hasil sewa yang masuk rutin setiap bulan.
Modal kecil memungkinkan kamu punya beberapa properti sekaligus. Dengan uang satu juta rupiah misalnya, kamu bisa punya bagian di beberapa properti berbeda untuk menyebar risiko dan peluang hasil.
Strategi Diversifikasi Investasi di Tengah Pasar Turun
Diversifikasi investasi penting dilakukan secara konsisten. Menempatkan seluruh dana pada satu jenis aset berisiko besar, terutama di pasar yang bergerak cepat seperti sekarang.
Setiap orang punya profil risiko yang berbeda. Ada yang lebih nyaman dengan stabilitas, ada juga yang mengejar potensi keuntungan lebih tinggi. Jika ingin lebih tenang, porsi besar di properti bisa menjadi pilihan aman. Misalnya 60% properti, 30% saham, dan 10% kripto.
Untuk yang mencari keseimbangan antara stabilitas dan peluang, komposisi 40% properti, 40% saham, dan 20% kripto bisa dipertimbangkan. Sedangkan bagi yang agresif dan siap menghadapi risiko besar, porsi 20% properti, 50% saham, dan 30% kripto masih masuk akal. Properti berfungsi sebagai penahan guncangan ketika pasar sedang koreksi.
Tidak ada formula tunggal yang berlaku untuk semua orang. Setiap investor memiliki tujuan, kondisi keuangan, dan batas risiko yang berbeda.
Prinsip utamanya tetap sama: Jangan letakkan semua modal di satu tempat.
Properti produktif lewat sistem fractional ownership memberi fleksibilitas untuk membangun portofolio yang lebih seimbang. Modal kecil sudah cukup untuk berinvestasi di properti produktif, lalu bisa ditambah bertahap seiring bertambahnya pengalaman dan rasa percaya diri.
Siapa yang Cocok dengan Investasi Properti Produktif
Investasi properti produktif cocok untuk siapa saja yang ingin portofolionya lebih seimbang tanpa perlu modal besar.
Paling cocok untuk kamu yang ingin punya stabilitas di tengah pasar yang fluktuatif, tambahan penghasilan rutin, dan fleksibilitas membangun portofolio jangka panjang.
Beberapa contoh profil yang cocok:
1. Mencari stabilitas di tengah pasar yang fluktuatif.
Properti memberi ketenangan saat grafik saham dan crypto berubah cepat setiap hari.
2. Ingin aliran kas tambahan yang konsisten.
Pembagian hasil sewa bulanan bisa jadi sumber passive income yang membantu menjaga arus keuangan.
3. Sedang membangun portofolio jangka panjang.
Sistem fractional ownership memungkinkan kamu memulai dengan nominal kecil, belajar pelan-pelan, dan menambah porsi seiring waktu.
4. Tidak punya waktu mengelola properti sendiri.
Semua urusan penyewa, perawatan, dan administrasi ditangani oleh tim Altuzs, jadi kamu bisa fokus ke strategi investasi.
Bagian terbaiknya adalah semua itu bisa dimulai dari Rp100.000 bersama Altuzs.
Bangun Portofolio yang Tahan Guncangan
Pergerakan naik turun di pasar keuangan adalah hal yang wajar. IHSG bisa turun, kripto bisa melemah, tapi portofolio yang terdiversifikasi dengan baik cenderung lebih kuat menghadapi perubahan.
Investasi properti produktif lewat sistem fractional ownership menawarkan kombinasi antara stabilitas, passive income, dan kemudahan akses. Tidak perlu menunggu punya ratusan juta rupiah untuk ikut memiliki properti produktif yang menghasilkan.
Seperti instrumen investasi lainnya, properti juga memiliki risiko. Penting untuk memahami cara kerja, biaya, proyeksi hasil sewa, dan potensi risikonya sebelum memutuskan membeli. Lakukan riset, baca ketentuan, dan sesuaikan nominal investasi dengan kondisi keuanganmu.
Mulai diversifikasi portofoliomu lewat investasi properti produktif. Unduh aplikasi Altuzs di Google Play dan App Store sekarang!
Leave a Reply