Menabung vs Investasi: Mana yang Lebih Tepat untuk Masa Depan Anda?

Ketika membicarakan keuangan pribadi, dua istilah ini sering muncul: menabung vs investasi. Keduanya adalah pilar utama dalam membangun keamanan finansial, namun memiliki perbedaan fundamental yang signifikan. Lalu, kalau boleh memilih, mana sih, yang terbaik?

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan, manfaat, risiko, dan strategi terbaik untuk menabung dan berinvestasi.

Apa Perbedaan Menabung dan Berinvestasi?

apa perbedaan menabung dan berinvestasi?

Berikut ini beberapa perbedaan antara menabung dan berinvestasi:

Menabung

Menabung adalah langkah pertama yang diambil oleh banyak orang ketika mulai memikirkan keuangan. Konsepnya sederhana: menyisihkan sebagian penghasilan ke dalam rekening bank, celengan, atau instrumen lain seperti deposito berjangka. 

Keuntungan utama dari menabung adalah keamanan dan likuiditas. Uang Anda mudah diakses kapan saja, sehingga ideal untuk kebutuhan darurat.

Namun, ada kelemahan besar dalam menabung: inflasi. Bayangkan Anda menabung Rp10 juta selama lima tahun di rekening bank tanpa bunga berarti. Dengan inflasi rata-rata 3-5% per tahun, nilai riil uang Anda akan terus menurun. 

Dalam lima tahun, daya beli Rp10 juta mungkin hanya setara dengan Rp8 juta. Jadi, meski menabung memberikan rasa aman, itu bukan strategi terbaik untuk membangun kekayaan jangka panjang.

Investasi

Di sisi lain, investasi adalah cara untuk menumbuhkan uang Anda. Alih-alih hanya menyimpan, Anda mengalokasikan dana ke aset seperti investasi saham, obligasi, reksa dana, atau bahkan properti. Investasi membawa risiko, tetapi juga menawarkan potensi imbal hasil yang jauh lebih tinggi.

Menurut data historis, pasar saham global memberikan rata-rata pengembalian 6-10% per tahun dalam jangka panjang.[1] Bandingkan ini dengan bunga tabungan yang sering kali hanya 1-2%. 

Namun, penting untuk diingat bahwa investasi memerlukan komitmen waktu dan pemahaman risiko. Fluktuasi pasar bisa membuat sebagian orang panik, terutama jika mereka berharap hasil instan.

Manakah yang Lebih Baik, Menabung atau Investasi?

manakah yang lebih baik, menabung atau investasi

Memilih antara menabung atau investasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan finansial Anda. Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

1. Tujuan Keuangan

Setiap orang memiliki tujuan keuangan yang berbeda, yang memengaruhi pilihan antara menabung atau investasi. Untuk tujuan jangka pendek, seperti dana darurat atau biaya pendidikan, menabung lebih praktis karena aman dan mudah diakses. 

Untuk tujuan jangka panjang, seperti pensiun atau membeli properti, investasi lebih strategis karena berpotensi memberikan keuntungan lebih besar dari pertumbuhan aset. Namun para ahli keuangan tidak menyarankan menyimpan terlalu banyak portofolio investasi dalam bentuk uang tunai, karena dapat menciptakan “cash drag” dan menurunkan potensi keuntungan dari portofolio Anda.[2]

2. Toleransi Risiko

Menabung adalah pilihan ideal bagi mereka yang tidak ingin mengambil risiko. Uang yang disimpan di rekening tabungan atau deposito relatif aman karena tidak terpengaruh oleh kondisi pasar. 

Selain itu, bunga yang diberikan oleh bank—meskipun kecil—tetap memberikan sedikit imbal hasil yang pasti. Hal ini cocok untuk orang yang ingin menjaga kestabilan finansial mereka tanpa kekhawatiran akan kerugian.

Di sisi lain, investasi melibatkan tingkat risiko yang lebih tinggi. Ketika Anda berinvestasi dalam saham, reksa dana, atau aset lainnya, nilai aset Anda dapat naik atau turun tergantung pada kondisi pasar. Namun, dengan risiko yang lebih tinggi, ada peluang keuntungan yang lebih besar pula. 

3. Fleksibilitas Waktu

Menabung memberikan fleksibilitas tinggi karena dana bisa ditarik kapan saja tanpa prosedur rumit, ideal untuk kebutuhan mendesak seperti perbaikan rumah atau biaya kesehatan. Rekening tabungan biasa atau berjangka dengan penalti rendah adalah pilihan untuk akses cepat ke uang.

Sementara itu, investasi memerlukan komitmen jangka panjang untuk hasil optimal. Pengembalian terbaik dari saham atau reksa dana biasanya baru terasa setelah lima hingga sepuluh tahun, jadi Anda perlu siap untuk tidak mengakses uang tersebut dalam waktu dekat.

Menabung dan Investasi: Kombinasi yang Ideal

manakah yang lebih baik, menabung atau investasi

Menabung dan investasi sebenarnya bukanlah dua hal yang saling bertentangan. Sebaliknya, keduanya dapat digunakan secara bersamaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan keuangan Anda. 

Menabung dapat berfungsi sebagai pondasi yang memberikan rasa aman, sementara investasi menjadi alat untuk memperbesar kekayaan dalam jangka panjang.

Misalnya, Anda bisa menyisihkan 20% dari penghasilan bulanan Anda untuk tabungan darurat dan 10%-15% untuk investasi. Dengan cara ini, Anda tidak hanya memiliki perlindungan finansial tetapi juga peluang untuk meningkatkan aset Anda di masa depan.

Bagaimana Memulai?

Langkah pertama adalah memahami posisi keuangan Anda saat ini. Jika Anda belum memiliki dana darurat, mulailah dengan menabung. Dana darurat sebaiknya cukup untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan. Setelah itu, barulah Anda bisa mempertimbangkan untuk mulai berinvestasi.

Berikut beberapa strategi sederhana untuk memulai:

  • Menabung: Gunakan rekening tabungan terpisah untuk kebutuhan tertentu, seperti pendidikan anak atau liburan. Pertimbangkan deposito berjangka untuk bunga lebih tinggi.
  • Investasi: Jika Anda baru memulai, pilihlah reksa dana dengan risiko rendah hingga sedang. Bagi yang lebih berpengalaman, diversifikasikan portofolio Anda dengan saham, obligasi, dan properti.

Menabung vs. Investasi

Tidak perlu memilih salah satu. Faktanya, kombinasi antara menabung dan investasi adalah strategi terbaik untuk mencapai berbagai tujuan keuangan. Misalnya, Anda bisa menabung untuk kebutuhan jangka pendek seperti biaya sekolah, sementara berinvestasi untuk masa pensiun.

Jika Anda menggabungkan strategi menabung dan berinvestasi, maka Anda cenderung memiliki keamanan finansial yang lebih baik. Keluarga yang rutin berinvestasi bahkan mampu meningkatkan kekayaan bersih hingga tiga kali lipat dibandingkan yang hanya menabung.[3]

Jika Anda ingin memulai investasi yang aman dan menguntungkan, properti adalah pilihan investasi terjangkau untuk anak muda. Saat ini, melalui platform Altuzs, Anda dapat memiliki sebagian kepemilikan properti dengan modal mulai dari Rp100.000 saja.

Altuzs adalah solusi modern untuk investasi properti berbasis Fractional Ownership. Dengan sistem ini, Anda tidak perlu membeli properti secara penuh. Cukup dengan investasi kecil, Anda bisa menikmati keuntungan dari aset properti bersama investor lainnya.

 

Referensi:

[1] https://www.businessinsider.com/personal-finance/investing/average-stock-market-return

https://www.forbes.com/councils/forbesfinancecouncil/2023/03/30/balancing-the-need-for-savings-and-investments-to-support-your-childs-future/

https://www.investopedia.com/articles/investing/022516/saving-vs-investing-understanding-key-differences.asp

https://www.bankrate.com/investing/saving-vs-investing/

https://www.wellsfargo.com/goals-investing/saving-vs-investing/ 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *